aku kehilangan puisi ketika kembang api berkali-kali meletus di udara menggambar kepalaku berwarna-warni. aku melihat tuhan sedang berpesta dengan nyala kembang api. nanang suryadi diam-diam mencuri puisi dari pesta kembang api. dari belakang yusri dan azis memecahkan teka-teki puisi yang tercecer dari percik kembang api. aku hendak lari. tuhan mendekapku dan berbisik padaku "kau gali kuburmu sendiri dengan puisi di kota ini, jika kau tak temui puisi kota ini"
Malang, Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar