Rabu, 14 Juli 2010

Esai: Kapitalisme Sebagai Sitem Tanda: pembacaan di era kapitalisme purna

Tak bisa memungkiri, kapitalisme telah menghegemoni di mana-mana. Mempertukarkan tanda untuk dikonsumsi. Tanda yang melahirkan sistem makna. Dalam kajian sturuturalisme, dunia adalah rangakian strukktur berupa tanda.Yakni tanda independen ataupun hasil buatan manusia. Tanda dalam kapitalisme telah direkayasa oleh poros maskulinitas. Hingga tanda sebagai rangkaian struktur atau makna, memiliki kedirian sesuatu atas identitas sesuatu.
Rangakaian struktur kapitalisme adalah modal sebagai tanda dan manusia penanda. Hingga seberapa mampu manusia mengharuskan atau seberapa mampu mengakses hal material dalam nominasi hedonisme. Misal: informasi--sistem--modal--
informasi—modal.

Modal bukanlah kepentingan produsen tetapi modal berputar dalam dirinya sendiri dan terus berputar (perputaran abtrak). Modal tidak ada yang menguasai, modal tidak bertuan. Manusia tidak bisa menentukan modal akan ke mana (modal->produses->modal).

Dalam hal peralihan modal tidak akan terlihat pretensi untuk mengeklpoitasi. Kasus ini dapat kita amanti dalam negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Kapitalisme mencengkram tanpa pretensi karena telah dibantu adanya MNCs, yang terus mengeklpoitasi negara dunia ketiga atau negara berkembang.

Bagaiman dalam sistem makna (bahasa). Kita tidak pernah mengenal untung rugi lagi tetapi pereduksian. Makna yang dikembangkan manusia telah banyak mengalami pereduksian. Hal tersebut karena pengaruh faktor antroposentrisme, faham yang keluar dari ranah materalisme. Yakni manusia menjadi subyek punya kewenangan mutlak dalam penafsiran obyek. Sehingga apapun di luar manusia mampu di kontrol.

Karakter kapitalisme cenderung maskulin atau mendominasi (pallogo sentris). Sehingga kepitalisme diselimuti lapisan makna laki-laki. Seorang perempuan harus memiliki nilai jual tinggi dalam pasar sedangkan pasar sifatnya maskulin.

Demikian juga dengan bahasa memliki legitimasi menjadi alat kapitalisme untuk menghegemoni. contoh: Growth yakni negera memiliki aset tinggi maka negara dikatakan berkembang.

Sedang logika yang berjalan adalah logika biner. Untuk mencapai makna harus menghilangkan lain atau jadi yang asing. Hal tersebut adalah zero sumgame (permainan saling meniadakan) dapat di amati dalam budaya juga politik dan sosial. Melewati peran lembaga-lembaga sosial bentukan kapitalisme yang memiliki tujuan merubah prilaku. Dalam opresionalnya cenderung empiris dan prakmatis.
Modal menjadi poros bergerak keranah mana saja dan tak terlihat. Di produksi terus menerus melewati tanda-tanda yang tesebar, mempertukarkan makna.

Tidak ada komentar: