dia membawa air mataku pergi sembunyi. dalam tanya hidup serupa timbangan tak imbang. menutup tubuh dengan batu. dada pun membeku. melintasi sejarah keluh dari rasa empedu. mang timang timang duh gadisku sayang. bila masih ada sayang kenapa menghilang. duh rindu. air mataku malang saban hari selalu berlinang.
malang, juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar