:ia yang melahirkan aku
Entah kemana ia berlari.
Sedang aku masih di sini
Pernah aku menghampiri
Dengan suci bahasa Ilahi
Menderetkan kata hati
untuk menundukkan diri
Tetap saja ia tak mau terkunci
Sekali bersua kembali
Ia menangisi melati
Tangkainya patah lagi
Tak ada harum mewangi
Sebab itu ia tak mau mendekam dalam diri
Sempat juga ia sembunyi
Dalam perut tak berisi
Beryanyi-nyanyi tantang negeri
Dan memaki-maki
Mengharap keadilan kembali
Karena itu ia tak mau bungkam sendiri
Kadang juga menelusup di alam sepi
Menjerat suasana sunyi
Mengasingkan diri dengan bersemedi
Dalam pekat malam hari
Dengan itu ia tak mau dicari
Kemana puisiku pergi
Ku harap ia kembali
Mematuki tubuh ini
Malang, Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar